Senin, 28 Februari 2011

Daftar perguruan tinggi negeri di jawa barat

Universitas Pendidikan Indonesia Universitas Padjadjaran Institut Pertanian Bogor Institut Teknologi Bandung Politeknik Negeri Bandung Sekolah Tinggi Seni Indonesia Bandung UIN Sunan Gunung Djati Bandung...

Gunung Sunda

Gunung Tangkuban Perahu adalah salah satu gunung yang terletak di provinsi Jawa Barat, Indonesia. Sekitar 20 km ke arah utara Kota Bandung, dengan rimbun pohon pinus dan hamparan kebun teh di sekitarnya, gunung Tangkuban Parahu mempunyai ketinggian setinggi 2.084 meter. Bentuk gunung ini adalah Stratovulcano dengan pusat erupsi yang berpindah dari timur ke barat. Jenis batuan yang dikeluarkan melalui letusan kebanyakan adalah lava dan sulfur, mineral yang dikeluarkan adalah sulfur belerang, mineral yang dikeluarkan saat gunung tidak aktif adalah uap belerang. Daerah Gunung Tangkuban Perahu dikelola oleh Perum Perhutanan. Suhu rata-rata hariannya adalah 17oC pada siang hari dan 2 oC pada malam hari. Gunung Tangkuban Parahu mempunyai...

Seni Bandung - Rumentang Siang Jadi Saksi

  Sejarah  :: Hujah yang turun-menerus pa-da malam2 terakhlr pagelaran ternyata bukanlah merupakan hambatan bagi penonton. Gedung Kesenian "Rumentang Slang" yang berkapasitas terbatas itu senantiasa penuh pengunjung. Bahkan meluap. Hal itu membuk-tikan betapa sungguh kita semua butuh akan hlburan bermutu.Kesenian 2 yang ditampilkan dalam rangkaian pagelaran peres-mian "Rumentang Slang", secara umum tldaklah mengecewakan. Bahkan memuaskan. Selain varia-tlf, juga cukup dapat mewakill warna2 kesenlan yang hldup dl kawasan Jawa Barat. Selama tujuh malam pagelaran hampir setiap kegiatan kesenlan memperoleh porsinya. Dari mulai kegiatan kesenian anak-anak hlngga remaja dan dewasa, dari mulai group2 kesenian yang amatir, yang bersi-fat...

Asal Usul Gunung Tangkuban Perahu

Di Jawa Barat tepatnya di Kabupaten Bandung terdapat sebuah tempat rekreasi yang sangat indah yaitu Gunung Tangkuban Perahu. Tangkuban Perahu artinya adalah perahu yang terbalik. Diberi nama seperti karena bentuknya memang menyerupai perahu yang terbalik. Konon menurut cerita rakyat parahyangan gunung itu memang merupakan perahu yang terbalik. Berikut ini ceritanya. Beribu-ribu tahun yang lalu, tanah Parahyangan dipimpin oleh seorang raja dan seorang ratu yang hanya mempunyai seorang putri. Putri itu bernama Dayang Sumbi. Dia sangat cantik dan cerdas, sayangnya dia sangat manja. Pada suatu hari saat sedang menenun di beranda istana, Dayang Sumbi merasa lemas dan pusing. Dia menjatuhkan pintalan benangnya ke lantai berkali-kali....

Dodol Garut

Dodol Garut merupakan makanan khas dari kota Garut provinsi Jawa Barat. Terdapat banyak jenis dari dodol Garut ini, diantaranya adalah dodol wijen, dodol nanas, dodol tomat, dodol durian, dodol coklat, dan masih banyak lagi jenis-jenisnya. Dodol ini termasuk kepada makanan camilan karena rasanya yang manis. Terdapat banyak sekali toko-toko atau warung-warung yang menyajikan dodol sebagai jualannya. Di sepanjang jalan kota Garut banyak penjual yang menjajakan dodol garut, terutama di jalan-jalan yang sebagai pintu gerbang ke daerah lain di sekitar kota Garut. Dodol adalah sejenis makanan yang dikategorikan dalam jenis makanan manis. Untuk membuat dodol yang bermutu tinggi cukup sulit karena proses pembuatannya yang lama dan membutuhkan...

Misteri sumur bandung

Nama kota Bandung ternyata diambil dari sebuah sumur yang dikeramatkan orang. Sumur itu bernama Sumur Bandung. Ia adalah sumur purba yang terbentuk karena suatu keajaiban. Sumur ini sebenarnya ada dua. Lokasi keduanya berada tepat di pusat kota. Persisnya di tepi sungai Cikapundung yang membelah kota Bandung.   Kedua sungai ini jaraknya berdekatan. Hanya dipisah jalan protokol Asia Afrika. Uniknya, meski di atas Sumur Bandung yang satu, telah berdiri bangunan kokoh. Meski begitu, keberadaan Sumur Bandung dibiarkan tetap utuh. Bahkan diberi penutup berhiaskan mirip mahkota. Sehingga ada kesan bila sumur ini dihormati dan dijaga kelestariannya. Lokasi sumur yang satu ini terletak di lantai dasar...

Sejarah Kota Bandung

Era Pajajaran Daerah yang sekarang dikenal dengan nama Bandung semula adalah ibukota Kerajaan Padjajaran (tahun 1488). Namun dari penemuan arkeologi kuno, kota tersebut adalah rumah bagi Australopithecus, Manusia Jawa. Mereka tinggal di pinggiran sungai Cikapundung sebelah Utara Bandung, dan di pesisir Danau Bandung. Gambar dan fragmen dari sisa tengkorak dan artifak Batu Api, dapat dilihat di Museum Geologi Jl. Diponegoro 57. Bandung. Era Kolonial Belanda Pada tahun 1786 mulailah dibangun jalan yang menghubungkan Jakarta, Bogor, Cianjur dan Bandung. Arus pendatang dari Eropa meningkat pada tahun 1809 saat Louis Napoleon, penguasa Belanda, memerintahkan Gubernur Jendral H.W. Daendels, untuk meningkatkan pertahanan di Jawa melawan ...

Sejarah Tahu Sumedang

Bermula dari kreativitas yang dimiliki oleh istri Ongkino, yang memang semenjak awal sebagai orang yang pertama kali memiliki ide untuk memproduksi Tou Fu (dari bahasa Tionghoa yang berarti sama) yang lambat laun menjadi berubah nama menjadi "Tahu". Tahun demi tahun, Ongkino beserta istri tercinta terus menggeluti usaha mereka hingga sekira tahun 1917 anak tunggal mereka Ong Bung Keng menyusul kedua orang tuanya ke tanah Sumedang. Bung Keng kemudian melanjutkan usaha kedua orang tuanya yang sampai keduanya memilih kembali ke tanah kelahiran mereka di Hokkian, Tiongkok. Melalui alih generasi Ong Bung Keng, anak tunggal Ongkino, terus melanjutkan usaha yang diwariskan dari kedua orang tuanya hingga akhir hayatnya di usia 92 tahun. Di...

Guru: Duta Bahasa Sunda (Daerah)

Menurut Ajip Rosidi, Pengamat kebudayaan Sunda bahwa bahasa akan musnah. Menurutnya bahasa adalah sesuatu yang hidup. Dan segala yang hidup akan (bisa) mati. Pandangan Ajip Rosidi bukan tidak berdasar, ia merujuk pada hasil penelitian 2 orang sarjana bahasa dari Amerika. Menurut penelitian para sarjana bahasa tersebut seperti dikatakan oleh Kang Ajip dalam situsnya selama dua abad yang akhir ini kemusnahan bahasa kian menghebat. Menurut perkiraan mereka sekarang di dunia ini ada 5.000 – 6.700 bahasa, dan paling tidak – mungkin lebih – setengahnya akan mati dalam abad ke-21. Sekarang kl. 60% dari bahasa yang masih ada dalam kondisi penuh risiko. Menurut para sarjana, bahasa mati tidaklah secara alami. Bahasa tersebut dibunuh oleh...

Masjid Agung Bandung

Lebih dari 100 tahun yang lalu, bangunan istana umat Islam di pusat kota Kembang berdiri kokoh. Seperti halnya bayi yang baru lahir, dia tidak begitu saja bisa langsung berjalan apalagi berlari. Semua ada tahapan-tahapan tertentu yang harus dilalui. Begitu pula dengan mesjid yang terletak di pusat Kota Bandung ini. Tidak serta merta bisa kokoh dan nampak indah seperti sekarang. Dalam riwayatnya, Mesjid Agung Bandung dulu awal dibangun hanya berbalutkan dinding-dinding yang terbuat dari anyaman bambu. Begitu pula dengan aksesoris mesjid yang lain masih menggunakan bahan-bahan tradisional. Bahkan ada kolam cukup luas yang digunakan untuk berwudhu, sumber air ini pun bermanfaat untuk memadamkan si jago merah yang terjadi di sekitar...

Khutbah ku Basa Sunda

Baheula mah khutbah téh kudu dina basa Arab baé, padahal jama´ahna henteu ngalartieun basa Arab. Béh dieu khutbah ku basa Arab geus beuki langka, sabab mémang henteu aya larangan khutbah ku basa nu lain basa Arab. Di Tatar Sunda (kaasup Banten) mimiti khotib khutbah dina basa Sunda atawa Indonésia. Tapi ka dieunakeun, khutbah dina basa Indonésia beuki populér, sabalikna nu khutbah dina basa Sunda beuki ngurangan. Di masjid-masjid di Bandung, geus langka anu khutbahna ku basa Sunda. Alesanana "henteu kabéh jamaah bisaeun basa Sunda, da réa nu lain urang Sunda". Tapi anu khutbah ku basa Indonésia, sanajan jama´ahna kabéhanana urang Sunda anu tanwandé ngalartieun basa Sunda, lain ngan di kota gedé cara Bandung baé. Dalah di masjid kacamatan...

Sunda sebagai nama tempat

Istilah Sunda sebagai nama tempat, pertama kali disebut oleh ahli ilmu bumi dari Yunani, Ptolemaeus dalam bukunya tahun 150 Masehi, kata Prof Dr drs Edi Suhardi Ekadjati, dalam pidato pengukuhan dirinya selaku Guru Besar Ilmu Sejarah di Universitas Padjadjaran, Bandung, Tahun 1995. (Prof Edi Suhardi Ekadjati dilahirkan di Kuningan, Jawa Barat, 25 Maret 1945. Ia, suami Hj Utin Nur Husna dan dikaruniai empat anak. Edi adalah Sarjana Sastra Unpad (1971), kemudian melanjutkan studi di Program Filologi untuk Sejarah, Rikjsuniver siteit, Leiden (1975), lalu meraih Doktor di Universitas Indonesia (1979). Prof. Edi  telah Meninggal pada 1 Juni 2006 akibat serangan stroke kedua yang diawali oleh serangan jantung) Mengutip buku Atmamihardja...

Pages 61234 »

 
ProgramerArif Tirtana | Bloggerized by Free Blogger Templates | free samples without surveys